Mercusuar Alexandria Keajaiban Dunia Kuno yang Hancur

Mercusuar Alexandria, atau yang dikenal dengan nama Pharos of Alexandria, adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno yang paling terkenal. Berdiri megah di kota Alexandria, Mesir, mercusuar ini tidak hanya menjadi simbol kekuatan dan kecanggihan zaman kuno, tetapi juga bukti besar pencapaian manusia dalam bidang arsitektur dan teknik. Namun, seiring berjalannya waktu, mercusuar ini akhirnya hancur, meninggalkan hanya kenangan dan cerita tentang kegemilangan masa lalu.

Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang sejarah, keajaiban arsitektur, serta sebab-sebab kehancuran mercusuar Alexandria, dan bagaimana jejaknya tetap menginspirasi dunia hingga hari ini.


Sejarah Singkat Mercusuar Alexandria

Mercusuar Alexandria dibangun pada sekitar tahun 280 SM oleh raja Ptolemaik, Ptolemaios II Philadelphos, di pulau Pharos yang terletak di pelabuhan Alexandria, Mesir. Pada saat itu, Alexandria adalah kota pelabuhan terbesar dan terpenting di dunia Mediterania, yang menjadi pusat perdagangan dan pengetahuan.

Pembangunan mercusuar ini diperkirakan berlangsung selama sekitar 12 tahun, dipimpin oleh arsitek Sostratus dari Cnidus. Dengan ketinggian yang diperkirakan mencapai sekitar 100 hingga 130 meter, mercusuar Alexandria menjadi salah satu struktur buatan manusia tertinggi pada masa itu dan menjadi landmark penting bagi para pelaut yang melintasi Laut Mediterania.

Mercusuar ini dirancang untuk membantu navigasi para pelaut yang memasuki pelabuhan Alexandria, dengan api besar yang menyala di puncaknya, yang dapat dilihat dari jarak yang sangat jauh. Selain fungsinya yang praktis, mercusuar ini juga menjadi simbol kejayaan Alexandria dan kemajuan peradaban Yunani Hellenistik.


Arsitektur dan Keajaiban Mercusuar Alexandria

Mercusuar Alexandria tidak hanya dikenal karena fungsinya yang vital, tetapi juga karena keindahan dan kemegahannya sebagai karya seni. Bangunan ini dibangun dari batu marmer putih dan dilengkapi dengan tiga tingkat, masing-masing dengan ciri khasnya sendiri:

  • Bagian pertama adalah sebuah dasar persegi panjang dengan patung raksasa dari dewa laut Yunani, Poseidon, di puncaknya. Bagian ini dirancang untuk menahan beban besar dan memberi stabilitas pada keseluruhan struktur.
  • Bagian kedua adalah sebuah menara bulat dengan api yang menyala di puncaknya, yang digunakan untuk memberikan panduan visual bagi kapal-kapal yang berlayar di Laut Mediterania.
  • Bagian ketiga terdiri dari patung Zeus atau Helios (beberapa sumber berbeda mengenai patung ini) yang berdiri di atas menara, memberikan mercusuar sentuhan artistik yang mengesankan.

Keindahan dan kemegahan mercusuar ini membuatnya menjadi ikon bagi kota Alexandria dan dunia kuno, yang kemudian menjadi salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.


Fungsi Mercusuar dalam Sejarah

Mercusuar Alexandria memiliki dua fungsi utama yang sangat penting:

  1. Panduan bagi Pelaut: Fungsi utama mercusuar adalah memberikan petunjuk arah bagi kapal-kapal yang berlayar menuju pelabuhan Alexandria, yang merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di dunia kuno. Api yang menyala di puncak mercusuar bisa terlihat dari jarak yang sangat jauh, sehingga menjadi panduan yang sangat dibutuhkan oleh pelaut saat malam hari atau ketika cuaca buruk.
  2. Simbol Kejayaan Alexandria: Selain berfungsi sebagai alat navigasi, mercusuar juga menjadi simbol kemajuan teknis dan budaya Alexandria, yang merupakan pusat ilmu pengetahuan, filsafat, dan perdagangan pada masa itu. Mercusuar ini melambangkan kekuatan dinasti Ptolemaik dan menjadi salah satu simbol terbesar dari dunia kuno.

Keputusan yang Mengarah pada Kehancuran Mercusuar

Meskipun mercusuar Alexandria bertahan selama hampir 1.500 tahun, masa-masa keemasan mercusuar ini akhirnya berakhir karena beberapa bencana alam yang menghancurkan sebagian besar struktur tersebut.

Gempa Bumi Besar

Pada tahun 956 M, mercusuar Alexandria mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi besar yang mengguncang wilayah tersebut. Gempa ini meruntuhkan sebagian besar dari struktur mercusuar, namun masih ada bagian dari mercusuar yang tetap bertahan setelah bencana alam tersebut.

Namun, gempa bumi lainnya pada tahun 1303 menyebabkan lebih banyak kerusakan, dan pada akhirnya, gempa bumi yang terjadi pada tahun 1323 menghancurkan mercusuar sepenuhnya. Setelah kehancuran ini, mercusuar tidak pernah dibangun kembali, meskipun berbagai upaya dilakukan untuk memperbaiki sisa-sisa bangunan tersebut.


Warisan dan Pengaruh Mercusuar Alexandria

Meskipun mercusuar Alexandria tidak lagi ada, warisannya tetap hidup dalam budaya dan sejarah dunia. Mercusuar ini telah menginspirasi banyak struktur serupa di seluruh dunia. Misalnya, Mercusuar Pharos di Saint-Tropez, Prancis, dan Mercusuar Cape Hatteras di Amerika Serikat, keduanya mengadopsi desain dan fungsi yang terinspirasi oleh Mercusuar Alexandria.

Selain itu, mercusuar Alexandria juga telah menjadi simbol penting dalam berbagai literatur dan mitologi. Sebagai bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, mercusuar ini sering disebut-sebut dalam berbagai karya seni, puisi, dan tulisan sejarah, memperlihatkan betapa besar pengaruhnya terhadap peradaban manusia.


Bagaimana Merayakan Kejayaan Mercusuar Alexandria Hari Ini

Meski mercusuar Alexandria telah hancur berabad-abad yang lalu, keajaibannya terus dikenang hingga kini. Banyak wisatawan yang datang ke Alexandria untuk mengunjungi situs-situs bersejarah yang pernah menjadi rumah bagi mercusuar ini. Di tempat yang kini dikenal sebagai Pulau Pharos, beberapa arkeolog dan sejarawan berusaha untuk menggali lebih banyak sisa-sisa dan artefak yang dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang keagungan struktur tersebut.

Selain itu, banyak karya seni dan monumen di seluruh dunia yang mengabadikan ingatan akan Mercusuar Alexandria. Di Alexandria sendiri, terdapat sebuah monumen modern yang dibangun untuk mengenang mercusuar ini.

Tinggalkan komentar